Senin, 16 November 2009

Bahaya Softdrink






Softdrink tidak asing lagi bagi kita. Sebuah minuman olahan yang mengandung bahan makanan atau tambahan lainnya, baik alami maupun sintetik yang dikemas siap konsumsi. Ada berbagai rupa dan rasa softdrink.
Minuman ini bermunculan dalam setiap iklan di TV dan dapat dijumpai di warung maupun toko. Selain harganya murah, juga terlihat menarik. Untuk itu, orang terkadang lebih menjatuhkan pilihannya pada softdrink karena gampang dicari.
Tapi, apakah Anda tahu dampak buruk daro softdrink? Softdrink memiliki dampak merugikan, di antaranya menguras air dalam tubuh kita. Seperti halnya diuretik yang bukannya memberikan air untuk tubuh kita, tapi malah menghabiskannya.
Pemrosesan molekul gula tingkat tinggi dalam softdrink memerlukan sejumlah besar air dalam tubuh kita. Untuk mengganti air ini, kita harus minum 8-12 gelas air putih untuk setiap gelas sofdrink yang kita minum. Dengan kata lain, perbandingannya 1:8.
Padahal, anjuran untuk minum air putih delapan gelas sehari saja kita sering menyepelekannya. Berapa gelas air putih yang harus kita minum jika mengkonsumsi softdrink lebih dari 1 gelas?
Tentunya, butuh air putih yang lebih banyak lagi dari jumlah yang dianjurkan. Jika tidak, tubuh kita akan kekurangan air dan dapat menyebabkan dehidrasi, kebocoran ginjal dan banyak lagi penyakit lainnya.
Pada kenyataannya, softdrink tidak pernah menghilangkan haus, karena softdrink bukan air yang diperlukan tubuh. Bukti lain dari berbagai sumber mengatakan, softdrink dapat membersihkan karat pada bumper mobil atau pun benda logam lainnya.
Bayangkan apa yang akan terjadi pada fungsi pencernaan dan organ tubuh lainnya? Nah, setelah tahu bahaya softdrink, apakah kita masih mau meminumnya? Mungkin kita perlu pikir-pikir dulu sebelum meminumnya.
Lebih baik kita minum air putih. Karena air berperan sebagai salah satu zat gizi yang berguna sebagai pelarut, pelumas, pengendali suhu, dan penyedia elektrolit bagi tubuh kita. Allah SWT menciptakan air, salah satunya untuk kita minum. Tidak semata-mata sebagai penghilang haus, tapi jauh dari itu, manfaatnya akan terasa bagi kesehatan dan kebugaran tubuh kita.
Tidak pernahkah terpikir oleh kita akan bahaya softdrink. Jangan pada rasa dan rupa jika akhirnya memberikan sumbangan yang buruk pada tubuh kita.

Jumat, 20 Maret 2009

Ikan Purba Kembali Ditemukan di Perairan Sulut


Spesies ikan purba jenis Coelacanth kembali diitemukan nelayan di perairan laut Sulawesi Utara (Sulut), tepatnya di kawasan Pulau Talise, Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara. Penemuan ikan purba yang dikenal ikan raja laut ini sudah keempat kalinya terhitung sejak tahun 1997.

‘’Ikan purba Coelacanth (Latimeria menadoensis) ditemukan pada jaring nelayan dalam keadaan hidup. Penemuan ini seperti ini sangat langkah,’’ kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulut, Xandramaya Lalu kepada wartawan, di Manado, Minggu (30/11).

Menurut Xandramaya, penemuan ikan Coelacanth yang telah menjadi maskot pelaksanaan maskot World Ocean Conference (WOC) 2009 mendatang ini mengundang perhatian para peneliti berbagai negara. Sebab, Coelacanth juga dikenal sebagai ikan purba yang diperkirakan muncul di bumi pertama kali sekitar 360 juta tahun di jaman Paleozoikum, atau tepatnya 100 juta tahun sebelum lahirnya dinosaurus di masa Jurassic.

”Jadi, penemuan ini merupakan peristiwa bersejarah. Kami berharap ikan ini akan diteliti oleh tim ahli untuk kemudian akan diawetkan. Penemuan ikan purba di sekitar Talise dapat memperkuat rencana pemerintah memberlakukan perairan Talise dan sekitarnya sebagai marine protect area,’’ katanya.

Dikatakan, saat ini ikan purba tersebut disimpan di tempat pendinginan di Tanawangko, Minahasa. Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut juga tengah mempersiapkan tim ahli yang dapat meneliti ikan Coelacanth yang berbobot 10 kg, tebal 20 cm, panjang 98 cm, dan lebar belakang 21 cm.

Data diperoleh dari Sekretariat WOC 2009 Manado, Coelacanth pertama kali ditemukan di perairan East London, Afrika Selatan pada tahun 1938. Berdasarkan penemuan ini, Coelacanth kemudian disebut sebagai fosil hidup dan diberi nama ilmiah Latimeria chalumnae serta dinyatakan sebagai penemuan zoologi terbesar di abad ke-20.

Sedangkan penemuan selanjutnya terjadi di Manado pada tahun 1997, 1998, dan 2007 di Manado, Sulut. Coelacanth yang ditemukan di Manado tersebut tergolong spesies Latimeria menadoensis. Coelacanth yang ditemukan pada 19 Mei 2007 di perairan teluk Manado itu berbobot 50 kg dengan panjang 132cm. Berdasarkan data penelitian dengan menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV) dalam tiga tahun terakhir, terekam sebanyak tujuh ekor ikan Coelacanth di perairan Sulawesi.

Angler Fish


Laut dalam merupakan salah satu tempat paling gelap di dunia. Pada daerah laut dalam - lebih dari 1.000 m - cahaya matahari tidak bisa menembus ke dalam, sehingga tempat itu selalu diliputi kegelapan abadi. Karena kehidupan di daerah ini amat keras, maka hewan-hewan dilaut dalam pun beradaptasi dengan cara-cara aneh. Salah satunya adalah ikan angler, ikan laut dalam yg paling terkenal

Ikan angler (angler fish) merupakan ikan yg unik. Penampilannya sekilas menyeramkan karena tubuhnya berbentuk bulat & memiliki mulut yg lebar & bertaring melengkung panjang. Ciri khas lain ikan angler adalah organ lampu pada semacam "tali pancing" di bagian atas moncongnya. Ikan angler jenis lain, misalnya Thaumaticthys pagidostomus, memiliki organ cahaya di bawah giginya. Ikan angler tidak memiliki gelembung renang, karena pada kedalaman itu gelembung renang - dan paru-paru manusia - akan hancur akibat tekanan bawah laut, sehingga ikan itu menghabiskan seluruh hidupnya di laut dalam & tidak pernah naik ke permukaan.

Ikan angler sangat termodifikasi untuk bertahan di laut dalam. Di kedalaman ini, nyaris tidak ada makanan karena cahaya matahari tidak bisa menembus, sehingga tidak ada rumput laut sebagai produsen bawah laut. Karena itulah, makanan begitu berharga di sini. Mulut ikan angler lebar & bergigi tajam, sehingga mangsa apapun yg tertangkap mustahil untuk melarikan diri. Ikan ini bahkan sanggup membuka rahangnya amat lebar - seperti rahang ular - sehingga hewan yg berukuran lebih besar dari dirinya pun bisa ditelan. Karena tidak bisa berenang cepat & sulit melihat di kegelapan, ikan ini memancing mangsanya dengan organ cahaya. Organ cahaya itu sebenarnya merupakan kumpulan bakteri bercahaya yg menghisap darah inangnya. Ketika ada mangsa yg tetarik oleh umpan cahaya di kegelapan itu, mangsanya akan mendekat & ketika mangsanya tidak menyadari bahaya di dekatnya, ikan angler akan segera mencaploknya. Ikan angler juga bermetabolisme lambat sehingga bisa hidup hanya dengan memakan sedikit makanan

Orang sering mengira bahwa semua ikan angler menghasilkan cahaya. Sebenarnya, hanya ikan betina yg menghasilkan cahaya. Ikan jantan ukurannya jauh lebih kecil dari betina & memiliki semacam gigi mirip kait di mulutnya. Ketika ikan jantan sudah dewasa, ia akan mencari ikan betina dari jenisnya. Jika sudah menemukannya, ikan jantan akan menggigit betina seperti lintah hinggap pada mangsanya. Lama kelamaan, gigi sang pejantan akan tertanam di daging ikan betina & keduanya menyatu. Sejak itu, ikan jantan hidup dengan menghisap darah si betina. Ketika pejantan mati, maka ia berubah menjadi semacam kantong sperma yg melekat pada tubuh betinanya, sehingga betina tidak perlu repot-repot lagi mencari pasangan. Seekor ikan angler betina bisa membawa 3 pejantan kecil melekat pada tubuhnya

Dengan menggunakan persediaan sperma dari pejantan yg menyatu pada dirinya, ikan angler betina membuahi telurnya sendiri. Seekor angler betina bisa melepaskan jutaan butir telur sekali berpijah. Telur-telur itu kemudian akan mengapung & ketika menetas, mereka akan memakan plankton. Ketika tumbuh, ikan angler muda akan mengalami semacam metamorfosis ketika mulai turun pada kedalaman 1.000 m. Betina mulai menumbuhkan kail bercahaya pada moncongnya & tetap tumbuh normal, sementara pejantannya menumbuhkan gigi capit & berhenti tumbuh sejak ukuran tertentu (sekitar 15 cm). Seekor angler betina bisa berukuran 12 kali lebih besar dari pejantannya

Sabtu, 14 Maret 2009

Hiu Purba Ditemukan di Jepang


Seekor ikan hiu purba langka yang biasanya hidup di laut dalam berhasil ditangkap hidup-hidup dilepas pantai Jepang (21/1). Hiu betina jenis Chlamydoselachus Anguineus itu memiliki panjang 1,6 meter dengan 25 baris gigi tajam dan biasanya hidup di kedalaman 600-1000 meter di bawah permukaan laut.

Hiu itu ditangkap oleh staf dari Awashima Marine Park di Shizuoka, di selatan Tokyo, Jepang setelah seorang nelayan dari pelabuhan di dekat taman laut itu melaporkan bahwa ia melihat seekor belut raksasa dengan mulut bergigi tajam. Para ahli dari taman laut itu menduga hiu itu sedang sakit sehingga berenang naik ke permukaan laut.

Chlamydoselachus Anguineus sering juga dijuluki sebagai 'fosil hidup' karena merupakan spesies primitif yang memiliki banyak persamaan dengan fosil-fosil hiu dari 350 juta tahun lalu.

Hiu jenis ini pernah juga ditemukan terjerat di jaring kapal penangkap ikan di perairan Atlantik dan Pasifik, namun tidak pernah ada yang ditemukan hidup-hidup.

Hiu langka tersebut mati beberapa jam setelah dipindahkan ke kolam air asin, namun staf taman laut berhasil mengabadikannya melalui foto dan rekaman video.

Kura-Kura Kembar


Di Big Al's Aquarium Supercenter di Kota East Norriton - Negara bagian Florida, Toko penjual ikan hias di sana memamerkan seekor kura kura kembar yang unik. Kura kura itu mempunyai 2 kepala di ujung tempurungnya, 4 kaki, dan 1 ekor.

Sekilas, kura kura itu seperti kembar siam yang bersatu pada bagian belakangnya. Kura kura itu berusia 2 bulan. jika tetap sehat, kura kura tersebut dapat bertahan hingga umur 15 sampai 20 tahun.

Cara Merawat Ikan Cupang


Merawat ikan cupang hias siap kontes tidaklah sulit , yang diperlukan hanyalah ketekunan dan ketelitian pemeliharaan ikan cupang setiap harinya, misalnya permberian pakan yang teratur , penggantian air akuarium yang teratur, dan tidak lupa pula melatih mental ikan cupang. Tak jarang peternak menghabiskan waktu dari pagi hingga malam untuk mengontrol kondisi ikan cupang.

A. Pakan
Cupang hias diberi pakan alami seperti kutu air. Permberian pakan 2x dalam sehari ,pada waktu pukul 07.00 dan 17.00, berikan pakan yang secukupnya. Terlalu banyak pakan tidak bagus khususnya terhadap kebersihan air di akuarium (dikhawatirkan akan mengendap dan membusuk di dasar air)
Pemekaian takaran, seperti sendok teh bisa mengontrol jumlah pemberian pakan. Botol aor mineral yang diberi selang juga bisa dimanfaatkan untuk pemberian makanan cupang. Alat itu selain murah juga mudah dioperasikan. Kutu air dimasukan ke botol lalu disemprotkan satu per satu ke dalam akuarium. Kutu air yang telah dibekukan di dalam freezer pemberiannya cukup dengan dicuil-cuil.
Jentik nyamuk dapat diberikan sebagai selingan setiap 2 hari sekali , bisa juga diberikan untuk makanan pokok. Toh ,ikan cupang yang berumur 1.5 bulan sudah bisa makan makanan yang berukuran besar. Cuk sebaiknya diambil yang teidak bengkok atau tua.
Ada cara untuk menyeleksi cuk. Jentik nyamuk yang diambil dari selokan atau empeng biasanya masih kotor dan bercampur dengan larva hewan lain. Masukkan cuk ke air es, secara otomatis mereka akan teler, cuk akan mengendap ke dasar sedangkan Non-cuk akan mengambang.Cuk diambil dengan saringan halus,lalu dimasukan ke dalam air yang telah ditetesi PK, dosis 1/2 tetes untuk ember ukuran 15 liter, ini untuk “membangunkan” cuk, setelah itu cuk dicuci dengan air bersihdan siap disajikan
Jika cuk susah diperoleh, cacing cutra ,cacing rambut, atau cacing darah juga bisa diberikan , namun penggunannya terkadang membuat cupang menjadi kembung. Sebaiknya cacing dibersihkan berulang-ulang dengan air bersih sebelum siap disajikan

B. Ganti Air
Pengolahan air sangat penting agar cupang tetap sehat. Ganti air 50% sebaiknya dilakukan setiap hari,semakin sering air diganti pertumbuhan ikan cupang akan semakin cepat. Batas maksimal pergantian air 3 hari. Caranya cukup menyedot dengan selang plastik.
Seminggu sekali air diganti total. Botol atau akuarium dicuci bersih kemudian dijemur agar kuman-kumannya mati. Cara lain untuk membunh cendawanatau bakteri dengan merendam wadah itu dengan larutan PK dosis tinggi selama 1-2 jam. setelah itu wadah dicuci dengan bersih dan dijemur.
Terlambat mengganti air menyebabkan penyakit. sisa pakan dan kotoran cupang yang mengendap di dasar air dapat menyebabkan penyakit misalnya: white spot , velvet, busung dan berak putih
….Serangan white spot ditandai dengan bercak-bercak putih disekujur tubuh ikan. Penyebabnya adalah bakteri Ichtyophthirius multifillis. Obati dengan cara mesukan ikan ke dalam air yang sudah ditetesi dengan obat anti bakteri, seperti Bliz Id , dosis 4 tetes setiap 4 liter air.
Cara sederhana dengan memasukan 1 sendok teh garam dapur ke dalam akuarium, atau ikan dimasukan ke dalam baskom yang telah dibubuhi garam dapur, Dosis 2-3 sendok makan setiap liter. Karena reaksi cepat , perendaman ikan yang sakit tidak perlu lama. Begitu dicelup langsung diambil
Ciri serangan Velvet sirip ikan hias menguncup. Penyebabnya adalah parasit Saproglenia sp. Cara pengobatan dengan memberi obat anti bakteri seperti Blitch itch, dosis 2 tetes per 4 liter air. Kemudian bubuhi 4 sendok makan garam. Ikan dimasukan ke dalam larutan itu selama 10 menit, Selanjutnya ikan dipindah ke 4 wadah lain dengan konsentrasi obat makin berkurang.
Cara lain dengan pemberian obat anti bakteri, seperti Fismate atau Root stop . Konsentrasi 0.3-0.5 ml/menit. Ikan dibiarkan selama 30 menit, setelah itu masukan ikan kedalam air yang telah dibubuhi antibiotika,seperti Furazolidon, Tetracycline, dan Octazin selama 2-3 jam. Dosis yang dianjurkan setiap tablet 250 g dilarutkan kedalam 20 liter air.
Penyakit busung sulit dideteksi ciri-cirinya karena yang diserang organ dalam, biasanya hanya ditandai dengan perut ikan tampak membuncit. Penyebabnya bekteri Salmonella sp. Pengobatannya dengan merendam ikan swlama 1-2 jam ke dalam larutan Flagil 500.
Berak putih disebabkan cacing Ascaris sp. Ia tidak menyebabkan kematian, tetapi pertumbuhan ikan dan warna ikan terhambat. Cara pengobatan dengan obat cacing, Seperti Verominox atau Worm x , dosis 1 tetes per 5 liter air. Setelah perlakukan selama 1 minggu ikan akan pulih kembali.
Penyakit lain banyak disebabkan salah perawatan, seperti bacul dan gigit ekor. Bacul ditandai dengan warna menjadi pucat. kondisi ini selain disebabkan karena air kotor juga karena karena terlalu lama ditantang oleh ikan cupang hias lain yang ukurannya lebih besar. Sedangkan gigit ekor ditandai ikan sering menggigit ekor sendiri, ini disebabkan ikan kurang pakan , sering ditantang , gatal karena air tidak dikuras (terlalu kotor).
Meskipun banyak obat-obatan di toko ikan ,pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan. Perawatan secara hati-hati dan teratur, seperti pakan dan mengganti air teratur bisa mencegah penyakit. Salah perawatan dapat membuat Ikan “jagoan” kalah sebelum bertanding.
C. Melatih Mental
Cupang unggulan diletakkan di tempat terpisah sesuai kategori. Maskot usahakan tidak dicampurdengan warna dasar atau warna kombinasi. Ukuran ikan diupayakan seragam. Hal itu membiasakan cupang bertemu sesama jenis. Tek jarang mental ikan cupang turun begitu melihat ikan cupang lain yang ukurannya lebih besar dan berbeda warna
Cupang hias siap kontes perlu dirawat di rak sendiri. Pakan menjelang kontes bervariasi , lain hobiis lain caranya. Yang umum dipakaiseperti perawatan biasa., namun ada yang memberi 1-2 kroto per ekor cupang, Jumlah cuk pun dibatasi, 5-7 ekor setiap sekali pemberian pakan. Blood worm tidak diberikan untuk mencegah cupang kegemukansehingga tampak kurang sehat dan tidak lincah. Saking sayangnya, ada hobiis yang merawat ikan cupangnya di air mineral.
Satu jam setelah pemberian pakan , sekat diambil satu per satu untuk melatih mental, jika dianggap ruangan kurang sinar matahari, cupang bisa dijemur selama 1,5 jam. Matahari pagi dan sore hari lebih baik karena tidak terlalu panas. Sinar matahari yang terlalu panas dapat membuat ikan cupang loyo
Akuarium yang tidak dibatasi , sekatnya diubah-ubah posisinya, Misalnya: Akuarium a pindah ke akuarium b , lalu ke akuarium c. Untuk sekedar Coba-coba, tidak ada salahnya maskot didekatkan dengan warna dasar, atau yang lainnya. Cupang hias pun dilatih berdekatan dengan yang berukuran lebih besar.

Cara Mengawinkan Ikan Cupang
* Untuk pembiakannya/mengawinkan ikan cupang, pilihlah ikan yang ekornya lebar dan seritnya tebal ,bentuk ekor 180 derajat,badan besar dan ekor memanjang.

* Pilihlah ikan yang terbiasa bermain di tengan atau dasar air (bukan di permukaan air).

* Kombinasi warna cupang yang baik adalah yang di ekor dengan sirip sempura,tidak berantakan.

* Untuk tempat pemijahan,cupang tidak perlu tempat luas. Cukup akuarium kecil, baskom, toples,atau ember plastik. Sebelum dipakai pemijahan, akuarium direndam dengan larutan PK encer sebelum akhirnya dibilas dengan air bersih, untuk mencegah jamur dan penyakit. dinding digosok dan dibilas air. Air sebaiknya diendapkan dan didiamkan 3 hari sebelum dipakai.

* Suhu yang dibutuhkan 21-31 derajat C, atau standartnya 25 derajat C. Dalam akuarium ditaruh tanaman yang telah dibersihkan. Bisa berupa enceng gondok atau kayu apu.

* Setelah tempat pemijahan selesai, masukan terlebih dahulu cupang jantan, tunggu sampai cupang jantan membuat sarang-sarang busa, jika busa sudah tampak di permukaan air, masukan betina yang sudah matang kelamin. Selang 3-4 hari perkawinan selesai, dan betina menghasilkan 200-400 telur yang sudah dibuahi pejantan.

* Angkat betina kalau sudah selesai bertelur, biarkan jantan di permijahan. betina dipisah agar tidak memakan telurnya sendiri, sementara si jantan dibiarkan ditinggal, karena sangat membantu proses penetasan, usahakan si jantan diberi makanan yang cukup agar tidak memakan telurnya, Dan begitu menetas ,pisahkan pejantan

* Pada usia 2-3 hari, benih tidak perlu diberi makan karena dalam tubuhnya masih terdapat kuning telur. Barulah pada hari ke-4, diberi makan infusaria atau sejenis plankton yang bisa dibeli di toko ikan hias. Pada hari ke-8, burayak bisa diberi makan kutu air. Mengijak usia 1 bulan, anakan cupang harus dipisahkan sendiri-sendiri dalam botol (bisa botol aqua) untuk pembesaran.

Budidaya Ikan Hias


1. PENDAHULUAN

Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya.Ikan Guppy

Ikan Molly

Ikan Platy

Ikan Sword Tail



Cara perkembangbiakkan ikan hias ada beberapa macam:
Ikan-ikan hias yang beranak.
Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan.
Ikan-ikan hias yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat.
Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa.
Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut.

Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikan hias yang beranak (live bearer), misalnya:
Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy)
Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly)
Ikan Platy (Xiphophorus maculatus Platy)
Ikan Sword tail (Xiphophorus helleri Sword tail)

2. CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA
Induk Jantan
Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
Tubuhnya rampaing.
Warnanya lebih cerah.
Sirip punggung lebih panjang.
Kepalanya besar.
Induk Betina
Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
Tubuhnya gemuk
Warnanya kurang cerah.
Sirip punggung biasa.
Kepalanya agak runcing.

3. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMELIHARAAN
Air yang diperlukan adalah ari yang cukup mengandung Oksigen (O2) dan jernih.
Suhu air berkisar antara 15 ~ 27°C.
pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.
Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air) dan makanan buatan, diberikan secukupnya.

4. TEKNIK PEMIJAHAN
Pemilihan induk. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.

5. PERAWATAN BENIH
Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.
Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.
Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.

6. PENUTUP

Budidaya ikan live bearer ini sangat mudah dan mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi. Untuk satu pasang ikan dapat menghasilkan 50 sampai 100 ekar ikan untuk satu kali pemijahan, dengan harga perekor Rp. 25,-sampai Rp. 75,-. Jenis ikan ini juga merupakan ikan hias yang dapat di eksport misalnya: ikan Guppy. Dengan teknik pemeliharaan yang tepat dan ketekunan yang tinggi akan didapat hasil dengan warna yang sangat indah.